perangkat KBM

Minggu, 22 April 2018

Cerita Rakyat NTT


Sabu adalah pulau kecil dahulu merupakan bagian dari kabupaten kupang namun sekarangtelah menjadi kabupaten tersendiri yang bernama kabupaten Sabu Raijua.
Penduduk pulau sabu disebut orang sabu.Orang sabu sangat terkenal karena gemar merantau dan ulet dalam bekerja.

Diceritakan bahwa di sabu pernah hidup dua orang anak yatim piatu.Yang kakak bernama Tudi Buki dan yang adik bernama Lado Buki. Semasa kecil keduanya hidup sebagai pengemis. Setelah menginjak usia remaja Lado buki mulai bekerja, ia belajar menyadap pohon lontar.Nira pohon lontar akan dimasak menjadi gula merah yang dikenal dengan gula sabu yang sangat lezat, kental dan tahan lama.
Karena baru belajar maka nira yang diperoleh Lado Buki sangat sedikit dan nira yang diperoleh diminum sendiri oleh Lado Buki dan adiknya Tudi Buki hanya mendapat sisa nira yang banyak ampasnya dan nira yang sedikit itupun masih harus dibagikan Tudi Buki kepada anjing kesayangannya.
Pada suatu hari Lado Buki mengajak adiknya dan anjingnya untuk menyadap lontar. Tudi Buki dan anjingnya disuruh berdiri di bawah pohon Lontar.Karena cuaca cerah maka nira yang terkumpul banyak dan Lado Buki minum nira sampai puas diatas pohon. Lado Buki menyuruh Tado Buki untuk membuka mulut dan menegadah keatas karena Lado Buki hendak menuangkan nira yang sisa dari atas pohon lontar.
Sementara Lado Buki hendak menuangkan nira nasip sial menimpa Tudi Buki karena pisau yang di pinggang Lado Buki terlepas dari sarungnya dan pisau itu tertancap di mulut Tudi Buki sehingga Tudi Buki jatuh bersimbah darah dan meninggal.Lado Buki lalu mengali tanah dan menguburkan adiknya ditempat itu juga.
Setelah itu Lado Buki pulang kerumah tetapi anjing kesangan Tudi Buki tetap tinggal di kuburan tuannya. Anak anjing itu tampak murung dan mengais tanah kuburan Tudi Buki sehingga mayat Tudi Buki menyembul keluar dan darah beku dari mulut dan leher mayat dijilat sampai bersih.
Setelah itu mukjizat terjadi Tudi Buki hidup kembali lalu bangkit meninggalkan temapat itu.
Akhirnya mereka sampai di suatu pantai dibagian barat pulau sabu dan Tudi Buki mulai menyadap lontar dan mengumpulkan berbagai hasil laut. Hasilnya dijual ke kota dan lama kelamaan Tudi Buki menjadi orang kaya dan terkenal.
Pada suatu waktu terdengarlah cerita Tudi Buki di telinga Lado Buki, Mula mula Lado Buki tidak percaya karena itu ia pergi menemui Tudi Buki ternyata cerita itu benar.
Sesamapainya dirumah Tudi Buki Lado Buki segera memperkenalkan diri sebagai kakaknya dan keduanya berpelukan dan dendan yang tergores di hati Tudi Buki redam.Tapi jauh di lubuk hati Lado Buki tersimpan rasa iri, dan dia meminta Tudi Buki mengajarkan cara menjadi orang kaya.
Tudi buki bercerita usahanya menjadi kaya, setelah itu Lado Buki juga terjun ke usaha seperti adiknya .Setiap hari sebelum fajar Lado Buki pergi ke laut sendirian tetapi nasip naas menimpanyansaat Lado Buki menyelam mencari hasil laut tiba - tiba seekor buaya merah menerkamnya dan Lado Buki tewas mengenaskan mayatnya ditemukan oleh adiknya dan dikubur dengan cara yang khidmat.

7 komentar:

  1. mana yang kakak dan mana yang adek? tulisan tanpa editing yang bagus, titik komaserta penempatan huruf kapital tidak sempurna.

    BalasHapus
  2. perlu juga pemilihan kata-kata yang lebih halus,
    seperti kata nasib sial, pisau itu tertancap di mulut, mayat Tudi Buki menyembul keluar dan darah beku dari mulut dan leher mayat dijilat sampai bersih, secara gaya bahasa, saya sebagai orang tua merasa hal ini kurang elok.
    apakah tidak bisa diganti dengan gaya bahasa yang lebih halus dan pas ntk anak-anak usian 8-9 tahun??????

    BalasHapus
  3. Menurut saya cerita tersebut sudah bagus dan baik karena sesuai dengan yg biasa ada di buku PLSDB KLS 1

    BalasHapus
  4. berapa hari anjing tudi buki menggali kubur????

    BalasHapus
  5. kehidupan tudi buki keberhasilan adalah contoh yg patut di.?

    BalasHapus
  6. Bagaimana tentukan unsur instrinskik

    BalasHapus
  7. apa pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut?

    BalasHapus